Jumat, 24 Februari 2017

ROM

( Range Of Motion )

ROM adalah suatu latihan pergerakan pada sendi yang memungkinkan kontraksi dan pergerakan pada otot ekstremitas manusia. ROM diperlukan dan ditujukan khususnya pada pasien disebuah rumah sakit maupun pasien yang dirawat dirumah (Home Care) dimana pasien tersebut memiliki indikasi untuk dilakukan latihan sendi dan otot, contohnya pada pasien pasca Stroke, Pasien dengan bedres lama, maupun pasien paska kecelakaan yang sudah memasuki fase pemulihan / rehabilitatif.

Klasifikasi
ROM diklasifikasikan menjadi 2 , yaitu :
1.      ROM Aktif
Latihan yang dilakukan secara mandiri oleh pasien. dalam prakteknya, seorang pasien pada awalnya telah diajarkan bagaimana melatih pergerakan persendian mereka oleh sorang terapis maupun perawat khusus. Setelah pasien betul bisa dan paham, baru kemudian pasien dapat mempraktekkannya secara mandiri.
2.      ROM Pasif
Serangkaian latihan yang dibantu oleh seorang terapis (fisioterapi). Hal tersebut dilakukan khusus kepada pasien yang memiliki kelemahan otot maupun keterbatasan mobilisasi misalnya pada pasien dengan kesadaran dibawah GCS 15. Selain itu ROM pasif biasa dilakukan pada pasien dengan diagnosa medis tertentu yang telah melewati fase hiperakut dan telah memasuki fase akut maupun sub akut misalnya pada pasien Stroke, Tujuannya agar sedini mungkin pasien bisa dilakukan mobilisasi sehingga dapat mencegah kontraktur maupun atrofi otot.

Tujuan
1.      Mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas otot (rehabilitatif)
2.      Mencegah pemendekan otot / atrofi
3.      Meningkatkan / mempertahankan mobilitas sendi
4.      Mencegah Kontraktur dan kekakuan pada sendi (Preventif)
5.      Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan
6.      Memperbaiki / mempertahankan sirkulasi darah

Indikasi
1.      Pasien dengan penurunan kesadaran
2.      Kelemahan otot
3.      Pasien dengan bedrest ( Tirah baring lama)

Kontraindikasi
1.      Trombus / emboli pada pembuluh darah
2.      Kelainan sendi / tulang
3.      Pasien dengan riwayat penyakit jantung
4.      Pasien yang sedang mengalami hipertermia / demam tinggi
5.      Pasien yang sedang dalam kondisi kejang maupun spastik
6.      Pasien yang kurang kooperatif atau pasien gelisah

Prinsip Dasar ROM
1.     Setiap gerakan diulang minimal 8 kali hitungan. 2 - 3 set ( 8 hitungan x 2 set ) atau ( 8 hitungan x 3 set ) sesuai kemampuan pasien
2.      ROM minimal dilakukan 2 kali sehari bisa pagi dan sore hari
3.   Perhatikan faktor pasien meliputi usia, diagnosa, TTV ( meliputi tekanan darah, Nadi, Pernafasan, Suhu ), serta lamanya tirah baring
4.      ROM dilakukan dengan perlahan dan hati-hati. Sehingga tidak melelahkan pasien
5.      ROM dapat dilakukan pada semua persendian
6.      ROM harus sesuai waktu yang tepat, misal setelah mandi dan sebelum makan
7.      Tidak memaksakan rentang gerak sendi bila ada sendi maupun otot yang kaku sehingga tidak terjadi cidera

Jenis Pergerakan Pada ROM
Dibawah ini adalah contoh gambaran bagaimana melakukan ROM Pasif pada pasien.

ROM Pada Tangan
















ROM Pada Kaki


































ROM Pada Lumbal




Demikian penjelasan dan contoh gerakan ROM dan Semoga bermanfaat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar