(
Range Of Motion )
ROM
adalah suatu latihan pergerakan pada sendi yang memungkinkan kontraksi dan
pergerakan pada otot ekstremitas manusia. ROM diperlukan dan ditujukan khususnya pada pasien disebuah rumah sakit maupun pasien yang dirawat dirumah (Home Care) dimana pasien tersebut memiliki indikasi untuk dilakukan latihan sendi dan otot, contohnya pada pasien pasca Stroke, Pasien dengan bedres lama, maupun pasien paska kecelakaan yang sudah memasuki fase pemulihan / rehabilitatif.
Klasifikasi
ROM
diklasifikasikan menjadi 2 , yaitu :
1.
ROM
Aktif
Latihan yang dilakukan secara mandiri
oleh pasien. dalam prakteknya, seorang pasien pada awalnya telah diajarkan bagaimana melatih pergerakan persendian mereka oleh sorang terapis maupun perawat khusus. Setelah pasien betul bisa dan paham, baru kemudian pasien dapat mempraktekkannya secara mandiri.
2.
ROM
Pasif
Serangkaian latihan yang dibantu oleh
seorang terapis (fisioterapi). Hal tersebut dilakukan khusus kepada pasien yang memiliki kelemahan otot maupun keterbatasan mobilisasi misalnya pada pasien dengan kesadaran dibawah GCS 15. Selain itu ROM pasif biasa dilakukan pada pasien dengan diagnosa medis tertentu yang telah melewati fase hiperakut dan telah memasuki fase akut maupun sub akut misalnya pada pasien Stroke, Tujuannya agar sedini mungkin pasien bisa dilakukan mobilisasi sehingga dapat mencegah kontraktur maupun atrofi otot.
Tujuan
1.
Mempertahankan
atau meningkatkan fleksibilitas otot (rehabilitatif)
2.
Mencegah
pemendekan otot / atrofi
3.
Meningkatkan
/ mempertahankan mobilitas sendi
4.
Mencegah
Kontraktur dan kekakuan pada sendi (Preventif)
5.
Mempertahankan
fungsi jantung dan pernafasan
6.
Memperbaiki
/ mempertahankan sirkulasi darah
Indikasi
1.
Pasien
dengan penurunan kesadaran
2.
Kelemahan
otot
3.
Pasien
dengan bedrest ( Tirah baring lama)
Kontraindikasi
1.
Trombus
/ emboli pada pembuluh darah
2.
Kelainan
sendi / tulang
3.
Pasien
dengan riwayat penyakit jantung
4.
Pasien
yang sedang mengalami hipertermia / demam tinggi
5.
Pasien
yang sedang dalam kondisi kejang maupun spastik
6.
Pasien
yang kurang kooperatif atau pasien gelisah
Prinsip Dasar ROM
1. Setiap
gerakan diulang minimal 8 kali hitungan. 2 - 3 set ( 8 hitungan x 2 set ) atau ( 8 hitungan x 3 set ) sesuai kemampuan pasien
2.
ROM
minimal dilakukan 2 kali sehari bisa pagi dan sore hari
3. Perhatikan
faktor pasien meliputi usia, diagnosa, TTV ( meliputi tekanan darah, Nadi, Pernafasan, Suhu ), serta lamanya tirah baring
4.
ROM
dilakukan dengan perlahan dan hati-hati. Sehingga tidak melelahkan pasien
5.
ROM
dapat dilakukan pada semua persendian
6.
ROM
harus sesuai waktu yang tepat, misal setelah mandi dan sebelum makan
7. Tidak
memaksakan rentang gerak sendi bila ada sendi maupun otot yang kaku sehingga tidak terjadi cidera
Jenis Pergerakan Pada ROM
Dibawah
ini adalah contoh gambaran bagaimana melakukan ROM Pasif pada pasien.
ROM Pada Tangan
ROM Pada Kaki
ROM Pada Lumbal
Demikian penjelasan dan contoh gerakan ROM dan Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar