Kamis, 23 Februari 2017

Angiografi Koroner (Coronary Angiography)


Angiografi koroner adalah pemeriksaan radiologi untuk mengetahui secara detail tentang keadaan pembuluh darah jantung (arteri koroner). Hal ini terutama digunakan jika seseorang memiliki keluhan nyeri dada (angina pectoris) yang bisa disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah jantung. Selain itu , angiografi koroner juga untuk menilai tingkat keparahan angina tersebut. Hal ini melibatkan prosedur yang disebut kateterisasi.


Apa Angiografi Koroner itu

Angiografi koroner merupakan pemeriksaan menggunakan sinar-X khusus pada arteri koroner. Arteri koroner tidak dapat terlihat pada sinar-X biasa. Dalam prosedur pemeriksaannya, zat kontras akan disuntikkan ke dalam arteri koroner tersebut. Zat kontras disuntikkan ke dalam arteri koroner dengan menggunakan kateter. Kateter adalah alat berupa selang khusus yang fleksibel. Dengan digunakannya zat kontras, Arteri koroner dan percabangan yang lebih kecil akan terlihat dengan jelas pada sinar-X seperti “peta jalan”.
Angiografi koroner dapat menunjukkan lokasi yang tepat dan tingkat keparahan dari setiap penyempitan arteri koroner. Hal ini sangat  membantu dokter dalam memutuskan intervensi yang perlu dilakukan selanjutnya. Misalnya, apakah seseorang memerlukan Bedah Pintas Koroner atau Angioplasty Coroner (CABG).


Cara Memahami Arteri Jantung Bagaimana

Jantung manusia tersusun dari otot khusus. Otot jantung inilah yang berperan memompa darah dari ventrikel kiri melaui aorta ke seluruh tubuh juga menuju jantung . Arteri koroner merupakan cabang pertama dari pembuluh darah aorta. Seperti otot lainnya, otot jantung membutuhkan pasokan darah yang baik. Arteri koroner berfungsi sebagai saluran untuk  mensuplai darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen menuju otot jantung sehingga jantung dapat terus bekerja.


Angina Pectoris Apa sih

Angina pectoris adalah rasa nyeri dada yang khas berasal dari jantung. Angina disebabkan adanya penyempitan dari satu atau lebih arteri koroner . Hal ini mengurangi suplai darah ke bagian otot jantung tertentu. Pasokan darah mungkin cukup saat kita sedang beristirahat, namun saat bekerja lebih berat, otot jantung akan membutuhkan lebih banyak darah dan oksigen . Sebagai contoh, ketika kita berjalan cepat atau mendaki tangga, detak jantung meningkat, maka jantung akan membutuhkan pasokan darah lebih banyak. Jika kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi karena adanya penyempitan arteri koroner, maka akan menimbulkan nyeri dada (angina pectoris). Penyempitan pembuluh darah disebabkan oleh ateroma. Ateroma adalah 'plak' lemak yang berkembang di dalam lapisan dalam arteri. Plak dari ateroma secara bertahap dapat terbentuk di satu atau lebih tempat pada arteri koroner, selama beberapa tahun. Pada akhirnya plak akan makin membesar dan menyebabkan sumbatan, yang akan menimbulkan gejala nyeri.




Gambar diatas menunjukkan adanya beberapa penyempitan pada pembuluh darah koroner.



Bagaimana Angiografi Koroner Dilakukan

Pasien akan berbaring di bed ruang kateterisasi (Cath Lab) dan mesin sinar-X akan dinyalakan. Sebuah kateter akan dimasukkan melalui jarum lebar di kulit ke dalam pembuluh darah di area pangkal paha atau lengan. Anestesi lokal akan disuntikkan ke dalam kulit di atas pembuluh darah. Oleh karena itu, seharusnya prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit.

Dokter dengan lembut dan hati-hati akan mendorong kateter sampai ke pembuluh darah jantung. Dengan bantuan pantauan sinar-X dosis rendah, dokter akan mengarahkan kateter ke tempat yang dituju. Zat kontras kemudian akan disuntikkan melalui kateter ke dalam arteri. Beberapa film dapat dengan cepat mengambil gambar saat zat kontras disuntikkan. Hasil rekaman sinar-X ini disebut Angiogram.
Angiogram ini akan menunjukkan lokasi dan tingkat penyempitan pembuluh darah koroner. Setelah tindakan ini selesai, kateter ditarik dengan hati-hati sampai keluar. Perawat akan menekan area bekas penyisipan kateter selama kurang lebih 10 menit untuk mencegah perdarahan. Prosedur Angiografi Koroner tidak lama, hanya kurang lebih 30 menit. Setelah tindakan selesai, selanjutnya pasien diharuskan untuk tidak menekuk kaki pada area penusukan tadi selama 8 jam.


Persiapan Yang Harus Dilakukan

1.     Menandatangani surat persetujuan tindakan kedokteran.
2.     Sebelum tindakan akan dilakukan Pemeriksaan Laboratorium darah, EKG dan Rontgen thoraks.
3.     Pada pasien ibu hamil, harus memberitahu dokter.
4.     Puasa 8 - 10 jam sebelum menjalani tindakan.


Yang Harus Dilakukan Setelah Tindakan

1.     Bed rest selama beberapa jam.
2.     Mungkin ada beberapa memar di lokasi penyisipan kateter yang akan menimbulkan rasa nyeri saat efek anestesi berkurang, Dengan obat pereda rasa nyeri seperti paracetamol akan membantu untuk mengurangi rasa sakit ini.


Resiko dan Efek Samping

Sebagian besar dari efek samping yang dapat terjadi :
1.     Memar, yang bisa terbentuk di area bawah kulit tempat kateter itu dimasukkan. Hal ini jangan terlalu dikhawatirkan. Seiring waktu memar akan berkurang. Memar yang ditimbulkan ini mungkin akan mengakibatkan rasa nyeri selama beberapa hari.
2.     Zat kontras mungkin akan memberikan rasa panas, ketika disuntikkan. Perasaan ini berlangsung hanya beberapa detik. Dokter akan memberitahu Anda ketika akan menyuntikkan zat kontras. Ada eberapa orang yang memiliki reaksi alergi terhadap zat kontras, tetapi hal itu sangat jarang terjadi.



Daftar Pustaka
1.    American heart association : Heart disease and stroke statistics
2.    Coronary artery disease at hospital (www.mountsinai.org)
3.    Stegmann,TJ: New vessels for the heart - The story of its discovery and development Henderson, Nevada 89012, USA,2004.
4.    Wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar